Gatal pada vagina merupakan hal yang sangat mengganggu, seperti ketika sedang di tempat umum dan vagina lembab yang akhirnya gatal, masalah karena Gatal pada vagina juga akan membuat tidur tidak nyaman karena harus merasakan gatal di area vagina.
Penyebab Gatal Pada Vagina bisa disebabkan karena aktifitas Mencukur Rambut Kemaluan, namun gatal yang ditimbulkan adalah hal yang wajar dan normal karena dalam beberapa hari kemudian akan tumbuh rambut kemaluan baru dan ini memicu gatal pada area vagina. untuk menghindari timbulnya rasa gatal maka disarankan untuk tidak mencukur habis rambut kemaluan, namun cukup dirapikan saja. dan kalaupun sudah terlanjur maka cara mudah dan aman untuk mengurangi rasa gatal adalah dengan segera mengusapkan Extra VCO pada bagian kulit yang rambutnya di cukur.
Penyebab Lain Gatal Pada Vagina, baik itu gatal di sekitar vagina, gatal di sekitar selangkangan, gatal pada lubang vagina atau pada bagian bibir vagina labia mayora dan gatal pada bagian bibir vagina labia minora, adalah karena :
Bakteri Vaginosis
Bakteri vaginosis menjadi alasan terjadinya gatal pada vagina hal ini terjadi karena ketidak seimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat pada vagina juga perubahan PH dalam vagina.
Gejalanya keputihan berwarna putih susu keabu - abuan atau kuning, berbau amis dan menyengat.
Infeksi Jamur
Infeksi jamur di sebut juga dengan vaginal candidiasis penyebabnya juga sama seperti bakteri vaginosis dimana terjadi ketidak seimbangan koloni dan PH vagina. Infeksi jamur menyebabkan gejala keputihan dan gatal pada vagina.
Infeksi jamur terjadi pada saat ragi vagina, candida berkembang pesat dalam vagina dan vulva. Hal ini biasanya terjadi karena hubungan seks, kehamilan, antibiotik dan sistem imun (kekebalan) tubuh yang melemah dapat membuat wanita lebih rentan mengalami infeksi jamur vaginosis.
Gatal Karena Eksim
Eksim juga menjadi penyebab gatal vagina atau sekitar selangkangan. pola hidup dan cara berpakaian yang kurang sehat menjadi satu diantara faktor penyebab gatal kulit di sekitar selangkangan atau sekitar vagina.
Dianjurkan untuk mengganti pakaian dalam sehari dua kali atau pada saat lembab karena jika area vagina lembab hal ini menjadi faktor pemicu untuk tumbuh dan berkembangnya bakteri yang menjadi penyebab gatal.
Dermatitis Kontak
Adalah suatu jenis iritasi kulit yang disebabkan oleh alergi pada produk tertentu, anda bisa terjangkit dermatitis kontak dari mana saja termasuk dari kondom dan lubrikan, shampo,pelembut pakaian, tisu toilet , sabun wangi dan deterjen pencuci baju.
Dan disini yang perlu di hindari adalah jangan menggunakan sabun pembersih vagina karena jika kulit vagina sensitif, bisa terjadi iritasi kulit dan itu juga menjadi penyebab gatal pada vagina.
Vagina dapat membersihkan dirinya sendiri secara otomatis atau secara alami membersihkan diri tanpa harus dengan bantuan sabun pembersih vagina.
Menopause
Perubahan hormon pada seorang wanita juga dapat menjadi penyebab gatal vagina dimana saat menopause kadar estrogen akan menurun dan menyebabkan dinding pada vagina menipis dan mengering hal ini dapat memicu gatal pada area vagina. Penipisan pada dinding vagina juga dapat terjadi saat seorang wanita menyusui.
Lichen sclerosus
Adalah kondisi langka yang serius yang umumnya menimbulkan bercak putih pada kulit, khususnya di sekitar vulva kondisi paling mungkin terjadi pada wanita pasca menopause perubahan hormon dan sistem imun tubuh yang menurun dapat memicu terjadinya vagina gatal.
Infeksi Pernyakit kelamin
Infeksi bakteri atau virus dari penyakit kelamin dapat memicu terjadinya gatal pada vagina salah satu contoh adalah infeksi bakteri sipilis , gonore atau kencing nanah dan juga HPV atau penyakit kutil kelamin.
Berganta - ganti pasangan atau seks bebas dapat menyebabkan penyakit menular seks dan satu diantara gejala tertular infeksi penyakit kelamin adalah keputihan yang tidak normal dan vagina terasa gatal.
Sensasi pada gatal vagina dapat berubah menjadi rasa nyeri dan terbakar, apa bila di sebabkan oleh infeksi bakteri atau virus penyakit kelamin.
ada juga berupa benjolan berupa tumbuhnya daging, bisa tumbuh satu - satu atau juga bergerombol seperti kembang kol. Hal ini di sebut kutil kelamin atau kondiloma, hal ini juga menyebabkan gatal pada area vagina dan keputihan yang tidak normal
Kurang Perawatan Pada Miss V
Ini menjadi sangat penting, artinya ketika seseorang telah merasakan gatal pada vagina bisa di sebabkan oleh kurangnya menjaga kerbersihan vagina.
Hal yang sangat penting adalah penggunaan celana dalam, penggunaan maksimal 1 x dalam sehari dan itupun kalau sudah terasa lembab atau basah juga harus di ganti, guna menghindari tumbuh dan berkembangnya bakteri atau jamur vaginosis.
Pilih dan gunakan celana dalam yang berbahan katun, selain lebih halus dan nyaman, juga untuk menghindari adanya iritasi pada kulit vagina.
Pengobatan Gatal Pada Vagina
Vagina gatal biasanya akan membaik dengan sendirinya namun untuk kasus yang telah terjadi infeksi penyakit kelamin atau juga iritasi akibat menggaruk yang terlalu keras yang berakibat luka atau lecet pada kulit vagina, tentunya perlu pengobatan yang serius.
Juga apabila gatal di biarkan tidak kunjung membaik atau semakin parah maka silahkan konsultasikan dengan spesialis pengobatan penyakit kelamin.
Hal tersebut penting di lakukan untuk menghindari resiko penyakit yang lebih serius atau berbahaya misalnya karena akibat dari infeksi penyakit kelamin, dan yang paling penting adalah kenyamanan saat beraktivitas maupun saat beristirahat.
VCO Solusi untuk Telapak Kaki Kasar dan Pecah
Baiknya dilakukan sesaat sebelum tidur, yang harus dilakukan adalah: Tuangkan air hangat dalam wadah untuk merendam telapak kaki hingga ma...
Tampilkan postingan dengan label Organ intim. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Organ intim. Tampilkan semua postingan
Perempuan Harus Tahu, Indikator Kesehatan Miss V dari Aroma nya
Pada tiap orang mempunyai aroma Miss V yang khas, bakteri yang hidup dalam vagina adalah faktor yang menyebabkan aroma khas tersebut, dan dari Aromanya yang Khas tersebut kesehatan Miss V dapat diketahui, misalnya yang tercium adalah aroma yang menyengat, kemungkinan adalah tanda adanya infeksi atau masalah lain.
Berikut beberapa aroma yang khas pada Miss V:
1. Aroma yang mirip bau badan, itu tandanya Miss V dalam kondisi normal, umumnya bau ini terjadi kalau kita sedang stres, sehingga kelenjar keringat aprokin di pangkal paha yang berperan dalam merespons emosi akan mengeluarkan cairan yang mirip susu. saat cairan tersebut bertemu dengan bakteri vagina maka akan menimbulkan aroma yang khas.
2. Bau Asam, umumnya vagina mempunyai bau yang sedikit asam, seperti aroma makanan yang di fermentasi, ini disebabkan karena kondisi pH vagina berkisar antara 3,8 sampai 4,5. Pada pH inilah bakteri baik seperti Lactobacilli dapat hidup, bakteri ini berperan penting untuk melindungi vagina dari beberapa bakteri jahat.
3. Aroma mirip bau tembaga atau darah, yang biasanya terjadi saat menstruasi tiba, karena darah menstruasi mengandung zat besi yang baunya mirip tembaga, aroma ini akan menghilang jika menstruasi sudah selesai dan bukanlah masalah yang serius.
4. Aroma Manis, ekosistem bakteri pada vagina akan terus berubah, termasuk membuat vagina ber-aroma manis, dan makanan yang kita konsumsi seperti jeruk, anggur dan nenas juga menyebabkan aroma manis pada Miss V.
5. Mirip aroma kimia cairan pemutih. Perlu waspada dan sebaiknya konsultasi ke dokter jika aroma Miss V mirip bau kimia pada cairan pemutih. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya penumpukan urine yang berbau amonia pada pakaian dalam atau vulva, umumnya urine yang berbau amonia dikarenakan tanda dehidrasi (kurang cairan tubuh).
6. Bau Amis seperti ikan busuk, ada dua kemungkinan munculnya bau amis, pertama adalah keberadaan bakteri anaerob yaitu Bakterial vaginosis yang berlebih di vagina, bakteri anaerob memang mempunyai bau yang khas. Yang kedua karena terjadi infeksi pada vagina, maka segera periksakan ke dokter agar ditangani dengan tepat, biasanya infeksi dapat diobati dengan antibiotik.
Berikut beberapa aroma yang khas pada Miss V:
1. Aroma yang mirip bau badan, itu tandanya Miss V dalam kondisi normal, umumnya bau ini terjadi kalau kita sedang stres, sehingga kelenjar keringat aprokin di pangkal paha yang berperan dalam merespons emosi akan mengeluarkan cairan yang mirip susu. saat cairan tersebut bertemu dengan bakteri vagina maka akan menimbulkan aroma yang khas.
2. Bau Asam, umumnya vagina mempunyai bau yang sedikit asam, seperti aroma makanan yang di fermentasi, ini disebabkan karena kondisi pH vagina berkisar antara 3,8 sampai 4,5. Pada pH inilah bakteri baik seperti Lactobacilli dapat hidup, bakteri ini berperan penting untuk melindungi vagina dari beberapa bakteri jahat.
3. Aroma mirip bau tembaga atau darah, yang biasanya terjadi saat menstruasi tiba, karena darah menstruasi mengandung zat besi yang baunya mirip tembaga, aroma ini akan menghilang jika menstruasi sudah selesai dan bukanlah masalah yang serius.
4. Aroma Manis, ekosistem bakteri pada vagina akan terus berubah, termasuk membuat vagina ber-aroma manis, dan makanan yang kita konsumsi seperti jeruk, anggur dan nenas juga menyebabkan aroma manis pada Miss V.
5. Mirip aroma kimia cairan pemutih. Perlu waspada dan sebaiknya konsultasi ke dokter jika aroma Miss V mirip bau kimia pada cairan pemutih. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya penumpukan urine yang berbau amonia pada pakaian dalam atau vulva, umumnya urine yang berbau amonia dikarenakan tanda dehidrasi (kurang cairan tubuh).
6. Bau Amis seperti ikan busuk, ada dua kemungkinan munculnya bau amis, pertama adalah keberadaan bakteri anaerob yaitu Bakterial vaginosis yang berlebih di vagina, bakteri anaerob memang mempunyai bau yang khas. Yang kedua karena terjadi infeksi pada vagina, maka segera periksakan ke dokter agar ditangani dengan tepat, biasanya infeksi dapat diobati dengan antibiotik.
Penting Banget! Petunjuk Celana Dalam Yang Sehat
Supaya organ vital tetap sehat!Yang paling penting untuk diperhatikan saat membeli celana dalam, bukanlah warna, modelnya ataupun bahannya yang mahal, tetapi adalah apakah celana dalam tersebut baik untuk kesehatan organ vital kamu?.
Adalah sangat penting memperhatikan kesehatan celana dalam, karena organ vital kita sangat sensitif dan rentan terkena iritasi.
Berikut ini Petunjuk Mengenai Celana Dalam Yang Sehat:
1. Pilih celana dalam berbahan KATUN.
Bahan celana dalam yang paling baik adalah katun yang mudah menyerap, ringan, dan memungkinkan organ vital untuk “bernapas” dan tidak lembab guna mencegah jamur untuk berkembang di bawah sana. Lupakan celana dalam dari bahan spandex, satin dan nilon yang tampak indah tapi tidak sehat. Bahan celana dalam dari Polyester juga memiliki daya serap yang baik dan ringan sehingga nyaman untuk dipakai.
2. Pastikan untuk mengganti celana dalam setiap hari.
Karena Jamur dan bakteri senang berada di area yang hangat dan lembab, maka adalah keharusan untuk mengganti celana dalam paling tidak sekali dalam sehari sekali, karena celana dalam bisa memerangkap kelembaban di area organ vital.
3. Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat atau terlalu longgar.
karena bahannya yang ketat atau ukuran yang terlalu kecil atau terlalu besar, sebab akan mengakibatkan iritasi pada organ vital. Bahan Celana Dalam yang terlalu ketat atau terlalu longgar akan menggesek kulit dan berpotensi menyebabkan luka.
4. Hindari penggunaan thong.
Thong adalah jenis celana dalam dengan kain yang kecil di bagian belakangnya, Thong tidak baik untuk kesehatan organ kewanitaan. Thong boleh dipakai sesekali tetapi tidak dianjurkan untuk dipakai setiap hari. Dilansir dari jurnal yang dipublikasikan oleh Obstetrics and Gynecology di tahun 2018, thong bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (UTI), vaginosis bakteri, dan vaginitis.
Thong |
5. Gunakan Sabun Cuci yang aman untuk kulit.
Celana dalam sebenarnya tidak bisa diperlakukan sama dengan jenis pakaian lainnya, karena celanadalam bertugas untuk melindungi organ vital yang sangat sensitif, maka harus menggunakan sabun cuci yang aman untuk mencucinya, karena bahan kimia yang terkandung dalam deterjen bisa saja menimbulkan iritasi, reaksi alergi, dan gatal-gatal, untuk mencegahnya gunakan deterjen hipoalergenik atau gunakan Sabun cuci dari VCO yaitu sabun cuci dari bahan alami (minyak kelapa murni) yang terbukti membersihkan dan anti bakteri.
6. Gantilah celana dalam yang lama dengan yang baru setiap tahun.
Menurut data dari Good Housekeeping Institute, walaupun sudah terlihat bersih, pakaian dalam tetap mengandung lebih dari 10 ribu bakteri hidup. Pilihan terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan memperbarui celana dalam, yaitu membeli yang baru untuk mengganti celana dalam yang sudah berumur setahun.
9 Jenis Keputihan
Keputihan merupakan masalah umum bagi wanita. Keputihan bisa merupakan sesuatu yang normal dan wajar, tetapi juga bisa mengindikasikan suatu tanda bahaya pada kondisi kesehatan, maka perlu mengetahui jenis keputihan normal dan yang keputihan yang perlu diwaspadai.
Ada beberapa jenis keputihan yang perlu di waspadai karena bisa menjadi tanda kondisi yang berbahaya.
Sekilas Mengenai Keputihan:
Jenis-jenis keputihan yang perlu Anda ketahui:
Ketahui tentang jenis keputihan yang tidak normal
Ketika keputihan memiliki ketidakseimbangan bakteri dan mengeluarkan bau busuk atau warna, kondisi itu akan menjadi abnormal.
Berikut beberapa hal yang bisa membuat keputihan menjadi tidak normal:
Menjaga kebersihan vagina:
Ada beberapa jenis keputihan yang perlu di waspadai karena bisa menjadi tanda kondisi yang berbahaya.
Sekilas Mengenai Keputihan:
- Keputihan terdiri dari cairan vagina dan lendir serviks. Kondisi ini merupakan satu diantara fungsi tubuh yang normal dan menjaga vagina agar tetap sehat. Setiap wanita pun memiliki kondisi keputihan yang berbeda.
- Biasanya keputihan normal akan berwarna jernih atau keputihan, dan tidak akan berbau busuk. Teksturnya bisa bervariasi, bisa berair dan tipis, atau berserat. Tergantung pada waktu Anda memeriksakannya.
- Volume keputihan juga bervariasi. Misalnya, Anda mungkin mengalami sedikit keputihan pada beberapa hari, atau keputihan bisa keluar lebih banyak pada beberapa hari lainnya, dan bisa juga Anda tidak mengalaminya sama sekali.
- Keputihan ‘normal’ juga bisa sangat bervariasi sehingga penting untuk mengetahui mana jenis keputihanyang normal atau tidak. Untuk mengetahuinya, Anda perlu memerhatikan warna, konsistensi, dan aroma pada cairan keputihan tersebut.
- Jenis keputihan yang normal bisa berwarna dari putih ke kuning, bertekstur tebal hingga berlendir. Itu semua tergantung pada kondisi kesehatan Anda dan waktu Anda memeriksanya.
- Perlu diketahui, serviks biasanya menciptakan 4 jenis lendir di vagina, berdasarkan waktu ovulasi.
Jenis-jenis keputihan yang perlu Anda ketahui:
- Keputihan bertekstur kering. Seperti namanya, jenis keputihan ini kering, dan berwarna pucat. Anda mungkin merasakan bagian vulva menjadi sangat kering. Kondisi ini sebagian besar terjadi selama masa tidak subur dalam sebulan, atau tujuh hari sebelum dan sesudah siklus menstruasi Anda. Faktanya, peluang kehamilan Anda cenderung menurun pada masa ini, bahkan jika Anda melakukan hubungan seks tanpa kondom. Tujuan dari keluarnya keputihan ini adalah untuk menghalangi sperma memasuki rahim Anda.
Keputihan bertekstur kering - Keputihan bertekstur creamy. Ketika kadar estrogen mulai naik di dalam tubuh, leher rahim akan menghasilkan lebih banyak cairan. Pada kondisi ini, vulva mungkin terasa lengket dan basah. Anda mungkin mengalami keputihan yang lengket dan basah pada labia selama berhari-hari, antara ovulasi dan masa tidak subur. Misalnya, jika Anda memiliki siklus 28 hari, Anda akan mengalami jenis keputihan normal ini antara hari ke 7 dan hari ke 11. Biasanya, jenis cairan ini lebih tipis dan mampu menyaring sperma berkualitas rendah atau abnormal sebelum memasuki rahim.
Keputihan bertekstur creamy - Keputihan bertekstur putih telur. Saat mendekati masa ovulasi, Anda akan mengalami cairan keputihan yang bertekstur licin, yang sering disebut keputihan putih telur. Anda mungkin akan merasakan ‘sensasi basah’ tepat di vulva Anda dengan keluarnya cairan seperti putih telur. Beberapa di antaranya mungkin bertekstur kasar. Kondisi ini merupakan tanda ovulasi yang baik. Jika siklus menstruasi Anda adalah 28 hari, Anda mungkin mengalami jenis keputihan ini antara hari ke-12 dan hari ke-16. Jadi jika Anda berencana untuk hamil dan mengalami jenis keputihan ini, artinya saat yang tepat untuk mulai mencobanya. Jenis keputihan ini menciptakan jalur mudah bagi sperma berkualitas baik untuk memasuki rahim.
Keputihan bertekstur putih telur - Keputihan seperti pelumas. Beberapa hari sebelum ovulasi dimulai, cairan keputihan akan sangat licin. Lendir serviks menjadi seperti pelumas. Fakta menariknya, hari terakhir Anda melihat jenis keputihan normal ini sebenarnya adalah hari paling subur dalam sebulan, karena itu merupakan hari terakhir sebelum sel telur dilepaskan. Jenis keputihan ini juga kaya akan kalium.
Keputihan seperti pelumas - Keputihan berwarna putih. Ini biasanya adalah keputihan yang normal. Anda mungkin mengalami sedikit keputihan pada awal atau akhir siklus menstruasi bulanan. Namun, jika Anda mengalami keputihan berlendir tebal yang memiliki tekstur keju cottage dan disertai dengan rasa gatal, kemungkinan Anda sedang tertular infeksi ragi. Anda juga dapat mencurigai adanya infeksi jika keputihan disertai dengan bau busuk, nyeri panggul, dan gatal parah.
Keputihan berwarna putih - Keputihan jernih dan berair. Keputihan yang bertekstur jernih dan encer ini bisa datang kapan saja di setiap bulan. Jenis keputihan ini yang paling normal. Biasanya, Anda akan mengalaminya setelah menjalani sesi olahraga yang berat.
Keputihan jernih dan berair - Keputihan kecoklatan atau keluar darah. Tepat setelah menstruasi berakhir, Anda mungkin melihat keluarnya cairan berwarna coklat pekat. Jangan khawatir, keputihan jenis ini juga bisa dikatakan normal. Kondisi ini hanya cara tubuh untuk membersihkan rahim pasca menstruasi. Selain itu, jika Anda melakukan hubungan seks tanpa kondom dan melihat keputihan dengan bercak coklat atau berdarah, itu juga bisa menunjukkan kehamilan. Flek yang lebih berat juga bisa menunjukkan keguguran. Jika flek abnormal terjadi, harus segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat. Tetapi pada wanita pascamenopause, keputihan ini bisa merupakan tanda kanker serviks. Pap smear yang rutin atau pemeriksaan panggul dapat menjadi tindakan antisipasi.
Keputihan kecoklatan atau keluar darah - Keputihan berwarna kuning. Warna kuning bisa berpotensi menyebabkan infeksi. Biasanya cairan jenis ini bertekstur tebal dan jika berbau busuk, itu adalah indikasi yang jelas dari infeksi vagina. Kondisi ini juga berpotensi mengindikasikan trikomoniasis, yang merupakan infeksi menular seksual. Perlu diketahui bahwa sebagian besar wanita yang menderita klamidia atau gonore tidak menunjukkan gejala apa pun, dan keluarnya cairan kuning merupakan indikasinya, waspadai jenis keputihan ini karena berpotensi tidak normal.
Keputihan berwarna kuning - Keputihan berwarna hijau. Jenis keputihan seperti ini tentu tidak normal dan biasanya merupakan tanda infeksi internal yang serius. Jika disertai bau busuk, itu juga bisa menunjukkan trikomoniasis. Jika mengalami jenis keputihan ini, Anda harus mengunjungi dokter kandungan segera.
Keputihan berwarna hijau
Ketahui tentang jenis keputihan yang tidak normal
Ketika keputihan memiliki ketidakseimbangan bakteri dan mengeluarkan bau busuk atau warna, kondisi itu akan menjadi abnormal.
Berikut beberapa hal yang bisa membuat keputihan menjadi tidak normal:
- Penggunaan antibiotik atau steroid
- Bacterial vaginosis, atau infeksi bakteri yang umum terjadi pada wanita hamil.
- Jika wanita memiliki banyak pasangan seksual.
- Pil KB
- Kanker serviks
- Klamidia atau gonore, yang termasuk infeksi menular seksual
- Douche vagina
- Menggunakan sabun atau losion beraroma, atau bahkan mandi busa biasa yang terpapar pada vagina
- Infeksi panggul
- Penyakit radang panggul (PID)
- Trikomoniasis, yaitu infeksi parasit yang disebabkan oleh hubungan seks tanpa kondom
- Atrofi vagina, yaitu pengeringan dan penipisan dinding vagina selama fase menopause.
- Vaginitis, yang merupakah iritasi di dalam dan, atau di sekitar vagina
- Infeksi ragi
- Diabetes
- Kehamilan
Menjaga kebersihan vagina:
- Mencucinya menggunakan air hangat.
- Gunakan celana berbahan 100 persen katun, dan hindari memakai celana dalam yang sangat ketat.
- Rajin mengganti celana dalam.
- Jangan gunakan sabun beraroma, douche, atau sabun kewanitaan.
- Saat menyeka vagina, pastikan untuk menyeka dari depan ke belakang untuk mencegah infeksi memasuki vagina.
- Penting untuk rutin menjaga dan memerhatikan kebersihan vagina Anda dengan rutin agar dapat mempertahankan vagina yang sehat.
Penyebab Keputihan Pada Gadis Remaja
Penyebab Keputihan Pada Gadis Remaja dan Wanita Yang Belum Menikah
Keputihan adalah cairan bening yang keluar dari vagina dan bisa menyebabkan tidak nyaman. Umumnya keputihan memang terjadi pada semua wanita dewasa dan wanita yang sudah menikah. Peluang berhubungan seksual rutin dengan pasangan juga bisa memicu terjadinya keputihan. Ibu hamil juga bisa mengalami keputihan akibat berbagai penyebab yang berbeda. Namun biasanya sangat jarang remaja mengalami keputihan kecuali dengan beberapa penyakit reproduksi. Berikut ini adalah beberapa penyebab keputihan pada wanita yang belum menikah:
Pengaruh Stres
Stres yang terjadi pada wanita yang belum menikah memang sering memicu keputihan. Stres bisa membuat semua sistem reproduksi mengalami gangguan. Kondisi ini jika terjadi secara terus menerus maka bisa merusak sistem hormon dalam tubuh dan menyebabkan sulitnya hamil saat sudah menikah. Pelajar atau mahasiswa yang mengalami berbagai tekanan berat menjadi penderita keputihan yang paling umum. Keputihan berhenti sendiri setelah pikiran tidak tertekan atau stres maka itu berarti keputihan masih wajar. Penderita hanya perlu mengelola pikiran agar tidak terlalu stres dan bisa menjaga kesehatan reproduksi.
Menjelang Menstruasi
Ketika mendekati periode menstruasi maka biasanya semua wanita yang sudah menikah maupun belum menikah bisa mengalami keputihan. Keputihan ini dianggap wajar dengan beberapa tanda seperti cairan yang putih, bening , tidak kental, tidak terlalu lengket dan tidak mengeluarkan bau. Sistem reproduksi sudah bersiap mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi dan sudah hancur dalam rahim, yang kemudian akan keluar menjadi darah menstruasi. Jika keputihan masih wajar maka tidak perlu merasa khawatir.
Sesudah Menstruasi
Biasanya sesudah menstruasi juga akan mengalami keputihan. Hal ini terjadi setelah menstruasi benar-benar selesai. Reaksi ini terjadi akibat tubuh mengalami perubahan hormon reproduksi. Kemudian bagian vagina dalam memproduksi lendir untuk membersihkan semua bakteri atau sumber penyakit yang masih tertinggal selama menstruasi. Biasanya keputihan bersifat lebih cair, tidak berbau, tidak menyebabkan sakit pada bagian pinggul dan akan sembuh sendiri dalam waktu cepat tanpa obat apapun.
Masa Ovulasi
Baik wanita yang belum menikah atau sudah menikah maka masa ovulasi juga bisa menyebabkan keputihan. Masa ini terjadi sesuai dengan siklus menstruasi yang biasa terjadi setiap bulan. Ini menjadi pertanda yang sangat baik untuk mengetahui masa subur. Tanda ini juga sering digunakan oleh pasangan yang sudah menikah untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seksual jika ingin mendapatkan peluang kehamilan. Kondisi keputihan ini akan sembuh sendiri setelah masa ovulasi selesai dan beberapa hari kemudian wanita bisa mengalami menstruasi ketika tidak terjadi pembuahan.
Ada masalah hormon dalam tubuh
Masalah hormon terjadi ketika kelenjar pituari tidak memproduksi hormon reproduksi yang cukup untuk tubuh. Hal ini terjadi ketika kadar estrogen dalam tubuh memang sangat rendah sehingga menyebabkan masalah untuk organ reproduksi. Kadar estrogen yang rendah juga bisa menyebabkan wanita sulit hamil, gangguan ovulasi, masalah perkembangan sel telur, sel telur yang cacat dan berbagai penyakit reproduksi. Jika ada masalah ini maka segera minta bantuan ke dokter karena jika tidak diobati maka bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang lain termasuk masalah jantung.
Infeksi bakteri dari pembalut
Penggunaan pembalut dengan bahan yang tidak steril juga bisa memicu keputihan. Biasanya pertumbuhan bakteri vaginosis bisa membuat pertumbuhan bakteri dalam vagina menjadi tidak seimbang. Kemudian bisa menyebabkan reaksi yang tidak nyaman seperti keputihan yang lebih banyak. penyakit ini bisa terjadi pada wanita yang sudah menikah dan belum menikah. Tips untuk mengatasi gangguan ini adalah mencoba untuk mengganti pembalut lebih sering ketika sedang menstruasi dan memilih pembalut yang paling steril dan terbuat dari kapas penuh.
Berbagai bahan kimia pada pakaian dalam
Mencuci pakaian dalam dengan berbagai bahan sabun, pemutih atau pewangi bisa menyebabkan pakaian mengandung bahan kimia yang banyak. Kemudian masalah ini bisa menyebabkan reaksi vagina menjadi sangat sensitif. Dinding vagina menghasilkan cairan vagina yang lebih banyak untuk membantu melindungi area vagina agar tidak terkena berbagai bahan kimia. Karena itu mencuci pakaian dalam memang harus dilakukan dengan cara yang benar. Cuci dan bilas beberapa kali dengan air hangat untuk membantu menghilangkan kuman yang masih tertinggal. Hilangkan kebiasan menggunakan bahan kimia seperti produk sabun yang berbahaya untuk kebersihan area intim.
Reaksi normal vagina
Keputihan sebenarnya adalah lendir yang memang dihasilkan oleh bagian mulur rahim. Keputihan tidak selalu buruk karena bisa membantu membersihkan semua bagian vagina dari dalam sampai luar sehingga tidak terkena infeksi dari bakteri dan jenis kuman yang lain. Keputihan yang termasuk dalam reaksi yang normal memiliki beberapa tanda seperti sangat putih, tidak berbau, jernih, tebal, lengket, dan tidak berbekas pada pakaian.
Kebersihan area intim yang buruk
Pada wanita atau remaja yang tidak menjaga kebersihan organ intim maka juga bisa menderita keputihan yang berat. Reaksi ini sangat normal sebagai pertanda bahwa ada banyak bakteri atau sumber penyakit yang mengancam pada bagian vital ini. Misalnya saja seperti kebiasaan jarang berganti pakaian dalam, kurang menjaga kebersihan setelah buang air besar dan buang air kecil, pakaian dalam dari bahan sintetis dan berbagai penyebab yang lain. Jika sudah terjadi seperti ini maka sebenarnya serviks mengenal bakteri pada area intim dan ingin membersihkan dengan reaksi menghasilkan cairan yang lebih banyak.
Penyakit reproduksi
Kemudian penyebab lain dari keputihan untuk wanita yang belum menikah adalah jika terjadi penyakit reproduksi. Ada banyak penyakit reproduksi dan semua memang memiliki penyebab yang berbeda. Penyakit ini juga bisa menyebabkan resiko komplikasi sehingga memang memang harus segera ditangani. Misalnya penyakit yang sering menyebabkan keputihan adalah kista. Beberapa jenis kista sering berkembang pada wanita yang belum menikah. Termasuk kista yang selalu bisa hilang sendiri karena pecah saat wanita masuk ke masa menstruasi. Sehingga penyakit reproduksi untuk wanita yang belum menikah memang harus diperiksa detail untuk menemukan obat atau perawatan yang tepat.
Terkena penyakit radang vulva (vulvitis)
Keputihan yang terjadi pada wanita yang belum menikah juga bisa disebabkan oleh adanya radang vulva atau vulvitis. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus. Penyakit ini harus mendapatkan perawatan yang serius untuk membantu agar tidak menjadi lebih parah. Untuk mencegah penyakit ini maka bisa menjaga kebersihkan organ intim, menggunakan pakaian dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat, hindari pakaian dalam dari sintetis dan cobalah untuk membersihkan area organ intim setelah buang air besar dan buang air kecil.
Cara mencegah keputihan untuk wanita yang belum menikah:
Tags:
Informasi keputihan
Keputihan adalah cairan bening yang keluar dari vagina dan bisa menyebabkan tidak nyaman. Umumnya keputihan memang terjadi pada semua wanita dewasa dan wanita yang sudah menikah. Peluang berhubungan seksual rutin dengan pasangan juga bisa memicu terjadinya keputihan. Ibu hamil juga bisa mengalami keputihan akibat berbagai penyebab yang berbeda. Namun biasanya sangat jarang remaja mengalami keputihan kecuali dengan beberapa penyakit reproduksi. Berikut ini adalah beberapa penyebab keputihan pada wanita yang belum menikah:
Pengaruh Stres
Stres yang terjadi pada wanita yang belum menikah memang sering memicu keputihan. Stres bisa membuat semua sistem reproduksi mengalami gangguan. Kondisi ini jika terjadi secara terus menerus maka bisa merusak sistem hormon dalam tubuh dan menyebabkan sulitnya hamil saat sudah menikah. Pelajar atau mahasiswa yang mengalami berbagai tekanan berat menjadi penderita keputihan yang paling umum. Keputihan berhenti sendiri setelah pikiran tidak tertekan atau stres maka itu berarti keputihan masih wajar. Penderita hanya perlu mengelola pikiran agar tidak terlalu stres dan bisa menjaga kesehatan reproduksi.
Menjelang Menstruasi
Ketika mendekati periode menstruasi maka biasanya semua wanita yang sudah menikah maupun belum menikah bisa mengalami keputihan. Keputihan ini dianggap wajar dengan beberapa tanda seperti cairan yang putih, bening , tidak kental, tidak terlalu lengket dan tidak mengeluarkan bau. Sistem reproduksi sudah bersiap mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi dan sudah hancur dalam rahim, yang kemudian akan keluar menjadi darah menstruasi. Jika keputihan masih wajar maka tidak perlu merasa khawatir.
Sesudah Menstruasi
Biasanya sesudah menstruasi juga akan mengalami keputihan. Hal ini terjadi setelah menstruasi benar-benar selesai. Reaksi ini terjadi akibat tubuh mengalami perubahan hormon reproduksi. Kemudian bagian vagina dalam memproduksi lendir untuk membersihkan semua bakteri atau sumber penyakit yang masih tertinggal selama menstruasi. Biasanya keputihan bersifat lebih cair, tidak berbau, tidak menyebabkan sakit pada bagian pinggul dan akan sembuh sendiri dalam waktu cepat tanpa obat apapun.
Masa Ovulasi
Baik wanita yang belum menikah atau sudah menikah maka masa ovulasi juga bisa menyebabkan keputihan. Masa ini terjadi sesuai dengan siklus menstruasi yang biasa terjadi setiap bulan. Ini menjadi pertanda yang sangat baik untuk mengetahui masa subur. Tanda ini juga sering digunakan oleh pasangan yang sudah menikah untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk berhubungan seksual jika ingin mendapatkan peluang kehamilan. Kondisi keputihan ini akan sembuh sendiri setelah masa ovulasi selesai dan beberapa hari kemudian wanita bisa mengalami menstruasi ketika tidak terjadi pembuahan.
Ada masalah hormon dalam tubuh
Masalah hormon terjadi ketika kelenjar pituari tidak memproduksi hormon reproduksi yang cukup untuk tubuh. Hal ini terjadi ketika kadar estrogen dalam tubuh memang sangat rendah sehingga menyebabkan masalah untuk organ reproduksi. Kadar estrogen yang rendah juga bisa menyebabkan wanita sulit hamil, gangguan ovulasi, masalah perkembangan sel telur, sel telur yang cacat dan berbagai penyakit reproduksi. Jika ada masalah ini maka segera minta bantuan ke dokter karena jika tidak diobati maka bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang lain termasuk masalah jantung.
Infeksi bakteri dari pembalut
Penggunaan pembalut dengan bahan yang tidak steril juga bisa memicu keputihan. Biasanya pertumbuhan bakteri vaginosis bisa membuat pertumbuhan bakteri dalam vagina menjadi tidak seimbang. Kemudian bisa menyebabkan reaksi yang tidak nyaman seperti keputihan yang lebih banyak. penyakit ini bisa terjadi pada wanita yang sudah menikah dan belum menikah. Tips untuk mengatasi gangguan ini adalah mencoba untuk mengganti pembalut lebih sering ketika sedang menstruasi dan memilih pembalut yang paling steril dan terbuat dari kapas penuh.
Berbagai bahan kimia pada pakaian dalam
Mencuci pakaian dalam dengan berbagai bahan sabun, pemutih atau pewangi bisa menyebabkan pakaian mengandung bahan kimia yang banyak. Kemudian masalah ini bisa menyebabkan reaksi vagina menjadi sangat sensitif. Dinding vagina menghasilkan cairan vagina yang lebih banyak untuk membantu melindungi area vagina agar tidak terkena berbagai bahan kimia. Karena itu mencuci pakaian dalam memang harus dilakukan dengan cara yang benar. Cuci dan bilas beberapa kali dengan air hangat untuk membantu menghilangkan kuman yang masih tertinggal. Hilangkan kebiasan menggunakan bahan kimia seperti produk sabun yang berbahaya untuk kebersihan area intim.
Reaksi normal vagina
Keputihan sebenarnya adalah lendir yang memang dihasilkan oleh bagian mulur rahim. Keputihan tidak selalu buruk karena bisa membantu membersihkan semua bagian vagina dari dalam sampai luar sehingga tidak terkena infeksi dari bakteri dan jenis kuman yang lain. Keputihan yang termasuk dalam reaksi yang normal memiliki beberapa tanda seperti sangat putih, tidak berbau, jernih, tebal, lengket, dan tidak berbekas pada pakaian.
Kebersihan area intim yang buruk
Pada wanita atau remaja yang tidak menjaga kebersihan organ intim maka juga bisa menderita keputihan yang berat. Reaksi ini sangat normal sebagai pertanda bahwa ada banyak bakteri atau sumber penyakit yang mengancam pada bagian vital ini. Misalnya saja seperti kebiasaan jarang berganti pakaian dalam, kurang menjaga kebersihan setelah buang air besar dan buang air kecil, pakaian dalam dari bahan sintetis dan berbagai penyebab yang lain. Jika sudah terjadi seperti ini maka sebenarnya serviks mengenal bakteri pada area intim dan ingin membersihkan dengan reaksi menghasilkan cairan yang lebih banyak.
Penyakit reproduksi
Kemudian penyebab lain dari keputihan untuk wanita yang belum menikah adalah jika terjadi penyakit reproduksi. Ada banyak penyakit reproduksi dan semua memang memiliki penyebab yang berbeda. Penyakit ini juga bisa menyebabkan resiko komplikasi sehingga memang memang harus segera ditangani. Misalnya penyakit yang sering menyebabkan keputihan adalah kista. Beberapa jenis kista sering berkembang pada wanita yang belum menikah. Termasuk kista yang selalu bisa hilang sendiri karena pecah saat wanita masuk ke masa menstruasi. Sehingga penyakit reproduksi untuk wanita yang belum menikah memang harus diperiksa detail untuk menemukan obat atau perawatan yang tepat.
Terkena penyakit radang vulva (vulvitis)
Keputihan yang terjadi pada wanita yang belum menikah juga bisa disebabkan oleh adanya radang vulva atau vulvitis. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri streptococcus. Penyakit ini harus mendapatkan perawatan yang serius untuk membantu agar tidak menjadi lebih parah. Untuk mencegah penyakit ini maka bisa menjaga kebersihkan organ intim, menggunakan pakaian dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat, hindari pakaian dalam dari sintetis dan cobalah untuk membersihkan area organ intim setelah buang air besar dan buang air kecil.
Cara mencegah keputihan untuk wanita yang belum menikah:
- Selalu menjaga kebersihan area vagina dengan membersihkan secara teratur terutama setelah buang air kecil atau buang air besar.
- Menjaga kebersihkan pakaian dalam dan mengganti pakaian dalam secara teratur. Jenis pakaian dalam yang dipilih sebaiknya berbahan katun, mudah menyerap keringat dan hindari pakaian dengan bahan sintetis.
- Hindari menggunakan pakaian dan handuk yang tidak bersih, karena semua sumber penyakit bisa masuk ke bagian vagina ketika terkena bahan tersebut.
- Menjaga pola makan yang sehat seperti menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, makanan dengan pengawet dan minuman yang mengandung kafein.
- Hindari semua jenis bahan pembersih area kewanitaan karena semua bahan ini mengandung bahan kimia yang justru bisa memicu keputihan.
- Itulah beberapa penyebab keputihan pada wanita yang belum menikah. Untuk mengetahui penyebab yang sebenarnya maka pemeriksaan bisa dilakukan kemudian perawatan dilakukan sesuai dengan penyebabnya.
Tags:
Informasi keputihan
Keputihan saat hamil
cara mencegah keputihan
cara mengatasi keputihan gatal
penyebab keputihan pada ibu hamil
penyebab keputihan
ciri-ciri keputihan yang berbahaya
cara mencegah keputihan
cara mengatasi keputihan gatal
penyebab keputihan pada ibu hamil
penyebab keputihan
ciri-ciri keputihan yang berbahaya
Alasan Ilmiah Sebabnya Rambut Kemaluan Tidak Boleh Dicukur Habis, Jangan disepelekan!
1). Dapat menyebabkan risiko lebih tinggi tertular kutil kelamin dan menimbulkan bisul bernanah.
Kutil kelamin adalah pembentukan benjolan keras berukuran kecil pada atau di sekitar daerah genital, yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Penularan virus ini terjadi melalui kontak kulit dengan kulit, ketika terlibat aktivitas seksual dengan seseorang yang telah terjangkit virus ini.
Kutil ini menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya akan muncul rasa gatal-gatal, memerah dan bahkan bisa berdarah. Namun dalam beberapa kasus, orang dengan kutil kelamin bahkan tak menyadari tentang kondisi kulit yang dialaminya. Selain kutil kelamin mencukur rambut kemaluan bisa menimbulkan bisul bernanah yang disebabkan karena adanya bakteri yang masuk ke dalam pori-pori.
2). Menyebabkan Berbagai Masalah Kulit.
Gangguan paling umum akibat mencukur rambut kemaluan adalah luka parah pada kulit yang menyebabkan berbagai masalah kulit. Selain bikin nggak nyaman, gangguan ini juga menciptakan rasa gatal, iritasi serta meningkatkan penyebaran dan penularan infeksi menular seksual (IMS).
3). Rambut kemaluan adalah lapisan perlindungan.
Rambut kemaluan memang terasa mengganggu bagi sebagian orang. Namun hadirnya juga membantu untuk melindungi alat kelamin dari partikel debu dan bakteri patogen yang datang menyerang kulit.
4). Rambut di area pribadi mengandung Feromon.
Adanya rambut kemaluan mempertahankan sekresi seksual yang disebut Feromon, hormon yang berfungsi untuk merangsang dan menciptakan daya pikat seksual pada cowok maupun cewek. Jadi, mencukur habis rambut kemaluan bukan ide yang baik.
5). Pendingin yang mengontrol suhu tubuh.
Rambut pada tubuh berfungsi untuk mengatur suhu. Tapi, untuk bagian-bagian pribadi, rambut kemaluan melakukannya sedikit lebih baik. Folikel rambut membawa keluar keringat dengan minyak. Minyak menyebar pada kulit dan ketika suhu tubuh naik nggak akan menguap tapi justru mendinginkan kulit.
6). Rambut kemaluan bermanfaat untuk pelumasan alami.
Pelumasan melindungi kita terhadap gesekan tubuh. Ini membantu dalam melindungi daerah sensitif dari kemerahan yang disebabkan karena menggosok. Nah, hal ini juga bekerja dengan cara yang sama selama hubungan seksual.
7). Bagi perempuan gemuk, menghilangkan rambut kemaluan lebih berbahaya.
Penelitian terbaru di Amerika Serikat, seperti yang ditulis The Telegraph, mencukur rambut dengan cara apa pun ternyata lebih berbahaya bagi perempuan yang bertubuh gemuk, apa lagi bagi yang obesitas. Alasannya, kulit perempuan yang gemuk pasti akan bergesekan dengan kulit lain. Tanpa adanya rambut kemaluan, risiko luka dan iritasi lebih besar. Selain itu, hal ini juga akan mengakibatkan bakteri masuk ke dalam pori-pori.
Kutil kelamin adalah pembentukan benjolan keras berukuran kecil pada atau di sekitar daerah genital, yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Penularan virus ini terjadi melalui kontak kulit dengan kulit, ketika terlibat aktivitas seksual dengan seseorang yang telah terjangkit virus ini.
Kutil ini menimbulkan rasa sakit, tapi biasanya akan muncul rasa gatal-gatal, memerah dan bahkan bisa berdarah. Namun dalam beberapa kasus, orang dengan kutil kelamin bahkan tak menyadari tentang kondisi kulit yang dialaminya. Selain kutil kelamin mencukur rambut kemaluan bisa menimbulkan bisul bernanah yang disebabkan karena adanya bakteri yang masuk ke dalam pori-pori.
2). Menyebabkan Berbagai Masalah Kulit.
Gangguan paling umum akibat mencukur rambut kemaluan adalah luka parah pada kulit yang menyebabkan berbagai masalah kulit. Selain bikin nggak nyaman, gangguan ini juga menciptakan rasa gatal, iritasi serta meningkatkan penyebaran dan penularan infeksi menular seksual (IMS).
3). Rambut kemaluan adalah lapisan perlindungan.
Rambut kemaluan memang terasa mengganggu bagi sebagian orang. Namun hadirnya juga membantu untuk melindungi alat kelamin dari partikel debu dan bakteri patogen yang datang menyerang kulit.
4). Rambut di area pribadi mengandung Feromon.
Adanya rambut kemaluan mempertahankan sekresi seksual yang disebut Feromon, hormon yang berfungsi untuk merangsang dan menciptakan daya pikat seksual pada cowok maupun cewek. Jadi, mencukur habis rambut kemaluan bukan ide yang baik.
5). Pendingin yang mengontrol suhu tubuh.
Rambut pada tubuh berfungsi untuk mengatur suhu. Tapi, untuk bagian-bagian pribadi, rambut kemaluan melakukannya sedikit lebih baik. Folikel rambut membawa keluar keringat dengan minyak. Minyak menyebar pada kulit dan ketika suhu tubuh naik nggak akan menguap tapi justru mendinginkan kulit.
6). Rambut kemaluan bermanfaat untuk pelumasan alami.
Pelumasan melindungi kita terhadap gesekan tubuh. Ini membantu dalam melindungi daerah sensitif dari kemerahan yang disebabkan karena menggosok. Nah, hal ini juga bekerja dengan cara yang sama selama hubungan seksual.
7). Bagi perempuan gemuk, menghilangkan rambut kemaluan lebih berbahaya.
Penelitian terbaru di Amerika Serikat, seperti yang ditulis The Telegraph, mencukur rambut dengan cara apa pun ternyata lebih berbahaya bagi perempuan yang bertubuh gemuk, apa lagi bagi yang obesitas. Alasannya, kulit perempuan yang gemuk pasti akan bergesekan dengan kulit lain. Tanpa adanya rambut kemaluan, risiko luka dan iritasi lebih besar. Selain itu, hal ini juga akan mengakibatkan bakteri masuk ke dalam pori-pori.
Pelumas untuk Berhubungan Intim, Tips Memilih Pelumas
Terkadang proses berhubungan seksual tidak berjalan sesuai harapan karena pada saat penetrasi, wanita merasa sakit dan nyeri, maka dibutuhkan pelumas tambahan atau cairan lubricants pada vagina supaya proses penetrasi berjalan lancar.
Fungsi Pelumas Vagina
Pelumas vagina umumnya digunakan sebagai pelicin untuk mempermudah penetrasi atau mengurangi efek gesekan saat melakukan hubungan seksual, masturbasi, ataupun saat menggunakan alat bantu seksual. Jika Anda mengalami vagina kering, pelumas vagina bisa digunakan sebelum hubungan seksual dilakukan.
Pelumas vagina juga digunakan pada beberapa pemeriksaan atau prosedur medis, yang melibatkan tindakan memasukkan alat ke dalam vagina, misalnya USG transvaginal.
Tips memilih pelumas yang tepat
Dua hal yang perlu diperhatikan saat memilih pelumas vagina, yaitu kenyamanan dan keamanan saat berhubungan intim. Anda dapat menggunakan pelumas untuk membuat Anda merasa nyaman dan Anda harus mempertimbangkan jenis pelumas yang cocok dan aman untuk digunakan.
Jenis Pelumas Vagina
Pelumas berbahan dasar air tanpa gliserin.
Pelumas berbahan dasar air dengan gliserin.
Pelumas berbahan dasar minyak.
Pelumas berbahan silikon.
Pelumas berbahan dasar air tanpa gliserin cocok digunakan bagi orang yang memiliki riwayat infeksi jamur pada alat kelamin ataupun infeksi saluran kencing. Tetapi pelumas ini mengandung paraben dan glikol propelin yang dapat menyebabkan iritasi pada beberapa orang.
Pelumas berbahan dasar air dengan gliserin memiliki rasa manis karena terdapat kandungan gliserin. Tetapi karena mengandung gliserin, pelumas ini menjadi cepat kering dan mudah lengket sehingga dapat mengakibatkan infeksi jamur. Untuk mengatasi jika vagina mulai terasa kering sebaiknya oleskan air bukan dengan menambahkan pelumas.
Pelumas berbahan minyak, tetapi pelumas jenis ini tidak cocok jika dipadukan dengan kondom berbahan lateks karena dapat menyebabkan kondom mudah robek. Akan lebih baik jika dipadukan dengan kondom berbahan nitril, polisoprena, dan polyuretan.
Pelumas berbahan silikon, kualitas pelumas jenis ini cukup baik karena tidak mampu menembus pori-pori kulit sehingga dapat menghindari risiko alergi pada kulit.
Cara Memilih Pelumas Yang Tepat
1. Pilih yang bebas bahan kimia.
Beberapa wanita lebih rentan terhadap infeksi dengan beberapa pelumas yang dijual di pasaran, terutama yang berbahan dasar minyak dan silikon. Ditambah lagi, baik pria dan wanita dapat bereaksi buruk terhadap bahan kimia tertentu, seperti gliserin dan paraben. Sehingga pilih pelumas yang bebas bahan kimia untuk lebih aman.
Pada orang-orang yang sensitif, paparan zat kimia ini, terutama di area penis dan vagina, dapat menimbulkan iritasi kulit. Biasanya gejala yang muncul adalah area kemaluan jadi kemerahan, terasa panas seperti terbakar, bengkak, atau terasa gatal. Zat kimia dalam pelumas juga dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan meningkatkan risiko infeksi bakteri maupun jamur vagina.
2. Pelumas terbaik saat memakai kondom.
Jangan gunakan pelumas berbahan dasar minyak pada kondom lateks. Minyak dapat menyebabkan lateks memburuk hingga akhirnya membuat kondom tersebut bocor,
lebih baik pilih pelumas berbahan dasar air atau yang berbahan dasar silikon yang aman untuk semua jenis kondom.
3. Pelumas terbaik saat tidak memakai kondom.
Pilih pelumas yang ramah untuk vagina dan sebaiknya yang organik. Wanita mudah terinfeksi dari pelumas yang mengandung bahan kimia seperti gliserin.
4. Pelumas terbaik untuk membuat pasangan hamil.
Banyak sekali penelitian yang telah menemukan bahwa kebanyakan pelumas tidak membantu sperma Anda dalam membuahi sel telur.
Fungsi Pelumas Vagina
Pelumas vagina umumnya digunakan sebagai pelicin untuk mempermudah penetrasi atau mengurangi efek gesekan saat melakukan hubungan seksual, masturbasi, ataupun saat menggunakan alat bantu seksual. Jika Anda mengalami vagina kering, pelumas vagina bisa digunakan sebelum hubungan seksual dilakukan.
Pelumas vagina juga digunakan pada beberapa pemeriksaan atau prosedur medis, yang melibatkan tindakan memasukkan alat ke dalam vagina, misalnya USG transvaginal.
Tips memilih pelumas yang tepat
Dua hal yang perlu diperhatikan saat memilih pelumas vagina, yaitu kenyamanan dan keamanan saat berhubungan intim. Anda dapat menggunakan pelumas untuk membuat Anda merasa nyaman dan Anda harus mempertimbangkan jenis pelumas yang cocok dan aman untuk digunakan.
Jenis Pelumas Vagina
Pelumas berbahan dasar air tanpa gliserin.
Pelumas berbahan dasar air dengan gliserin.
Pelumas berbahan dasar minyak.
Pelumas berbahan silikon.
Pelumas berbahan dasar air tanpa gliserin cocok digunakan bagi orang yang memiliki riwayat infeksi jamur pada alat kelamin ataupun infeksi saluran kencing. Tetapi pelumas ini mengandung paraben dan glikol propelin yang dapat menyebabkan iritasi pada beberapa orang.
Pelumas berbahan dasar air dengan gliserin memiliki rasa manis karena terdapat kandungan gliserin. Tetapi karena mengandung gliserin, pelumas ini menjadi cepat kering dan mudah lengket sehingga dapat mengakibatkan infeksi jamur. Untuk mengatasi jika vagina mulai terasa kering sebaiknya oleskan air bukan dengan menambahkan pelumas.
Pelumas berbahan minyak, tetapi pelumas jenis ini tidak cocok jika dipadukan dengan kondom berbahan lateks karena dapat menyebabkan kondom mudah robek. Akan lebih baik jika dipadukan dengan kondom berbahan nitril, polisoprena, dan polyuretan.
Pelumas berbahan silikon, kualitas pelumas jenis ini cukup baik karena tidak mampu menembus pori-pori kulit sehingga dapat menghindari risiko alergi pada kulit.
Cara Memilih Pelumas Yang Tepat
1. Pilih yang bebas bahan kimia.
Beberapa wanita lebih rentan terhadap infeksi dengan beberapa pelumas yang dijual di pasaran, terutama yang berbahan dasar minyak dan silikon. Ditambah lagi, baik pria dan wanita dapat bereaksi buruk terhadap bahan kimia tertentu, seperti gliserin dan paraben. Sehingga pilih pelumas yang bebas bahan kimia untuk lebih aman.
Pada orang-orang yang sensitif, paparan zat kimia ini, terutama di area penis dan vagina, dapat menimbulkan iritasi kulit. Biasanya gejala yang muncul adalah area kemaluan jadi kemerahan, terasa panas seperti terbakar, bengkak, atau terasa gatal. Zat kimia dalam pelumas juga dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan meningkatkan risiko infeksi bakteri maupun jamur vagina.
2. Pelumas terbaik saat memakai kondom.
Jangan gunakan pelumas berbahan dasar minyak pada kondom lateks. Minyak dapat menyebabkan lateks memburuk hingga akhirnya membuat kondom tersebut bocor,
lebih baik pilih pelumas berbahan dasar air atau yang berbahan dasar silikon yang aman untuk semua jenis kondom.
3. Pelumas terbaik saat tidak memakai kondom.
Pilih pelumas yang ramah untuk vagina dan sebaiknya yang organik. Wanita mudah terinfeksi dari pelumas yang mengandung bahan kimia seperti gliserin.
4. Pelumas terbaik untuk membuat pasangan hamil.
Banyak sekali penelitian yang telah menemukan bahwa kebanyakan pelumas tidak membantu sperma Anda dalam membuahi sel telur.
Tips Merawat Miss V agar Tidak Becek
Pada wanita yang sudah berkeluarga kerap mengeluhkan kondisi dari vagina becek, kondisi yang menyebabkan turunnya rasa percaya diri.
Perlu diketahui bahwa cairan (lendir) yang keluar dari liang vagina atau sekret adalah hal normal yang dialami setiap wanita setiap kali terangsang secara seksual,
namun tingkat kekentalan dan jumlah cairan vagina pada setiap orang berbeda-beda.
Vagina becek adalah sebuah respon organ intim wanita dalam mempersiapkan penetrasi penis, sehingga memudahkan aktivitas hubungan seksual dan menghindari terjadinya luka.
Pada umumnya, vagina becek saat berhubungan intim tidak memerlukan penanganan khusus. Namun jika kondisi ini membuat pasangan Anda tidak nyaman, maka Anda harus mencari tahu bagaimana cara mengatasi miss V agar tidak becek, dan apakah vagina becek disebabkan oleh penyakit? maka dibutuhkan pemeriksaan lebih mendetail untuk menentukan penyebabnya dengan pasti.
Apabila cairan vagina yang keluar tidak seperti seharusnya (seharusnya berwarna bening dan licin) dan keluarnya cairan berlebihan, berbau, gatal atau menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan, hal ini perlu diwaspadai karena dapat disebabkan oleh hal lain seperti adanya infeksi pada organ kewanitaan. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab Vagina Becek :
Cara Merawat Miss V agar Tidak Becek:
1. Hindari penggunaan cairan pembersih vagina.
Cukup dengan membasuh vagina menggunakan air dingin (bukan air es) sebelum melakukan hubungan seksual. Hindari menggunakan sabun pembersih vagina karena dapat memengaruhi pH normal vagina.
Hindari menggunakan sabun yang mengandung antibakteri, dan sabun dari pewarna buatan, atau sabun yang menggunakan pewangi.
Pilih sabun yang tidak mengandung alkohol, pewangi, antibakteri, atau pewarna.
Juga tidak disarankan untuk membersihkan bagian dalam vagina, cukup usap sedikit saja bagian luarnya.
2. Hindari celana ketat
Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat, gunakan celana yang lebih longgar dan berbahan katun agar suhu di area vagina tetap terjaga. Gunakan celana dalam berbahan katun, katun adalah bahan yang ideal untuk pakaian dalam wanita, karena katun dapat menyerap kelembaban dan memungkinkan kulit untuk bernapas.
3.Mencukur bulu kemaluan
Pada dasarnya, bulu di kemaluan berguna untuk mengurangi gesekan langsung dari celana dalam ke area genital. Namun, rambut kemaluan juga bisa menahan tingkat kelembaban yang lebih lama pada area vagina, dan membuat bakteri berkembang yang kemudian memicu bau tidak sedap dan memicu terjadinya infeksi. Saat vagina becek disebabkan akibat keringat yang berlebihan, pakar kesehatan menyarankan untuk mencukur bulu di sekitar vagina.
4. Posisi bercinta yang tepat
Tentukanlah posisi yang baik di mana Anda berdua bisa merasakan ‘jepitan’ yang baik.
5. Hindari penggunaan Pantyliner
Pantyliner biasanya hanya digunakan saat hari-hair terakhir haid untuk menampung cairan namun tak sebanyak darah haid. Namun, saat vagina becek akibat cairan berlebih atau keringat, penggunaan pantyliner tidak disarankan. Pantyliner bisa menghambat sirkulasi udara dan membuat peningkatan suhu di area organ intim.
6. Penuhi asupan nutrisi tubuh
Menerapkan pola makan yang sehat adalah satu diantara cara untuk menjaga kesehatan vagina. Pastikanlah Anda mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan banyak minum air putih. Asupan yang baik untuk kesehatan vagina adalah yoghurt yang mengandung probiotik, teh hijau, extra vco dan buah cranberry.
7. Menunda foreplay
Vagina becek umum terjadi saat seorang wanita terangsang secara seksual. Cara mengatasi miss V agar tidak becek yang mudah adalah menunda melakukan foreplay. Sebaiknya penetrasi dilakukan sebelum wanita terangsang karena vagina belum mengeluarkan cairan pelumas.
8. Hindari Perilaku seks bebas, guna menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan.
Seks bebas tanpa menggunakan pengaman meningkatkan risiko Anda terkena penyakit menular seperti sifilis, kutil kelamin, herpes, HIV, gonorea dan chlamydia. Jangan lupa periksakan juga kondisi kesehatan vagina secara rutin, terlebih jika Anda sudah menjadi aktif secara seksual.
9. Periksa Kondisi Anda dan Suami Periksakan kondisi kesehatan vagina secara rutin, terlebih jika Anda sudah menjadi aktif secara seksual, dan juga sangat penting untuk memeriksa kan kondisi kesehatan yang berhubungan dengan organ intim suami, yang mungkin saja kondisi vagina becek disebabkan oleh penyakit yang ditularkan oleh suami.
Perlu diketahui bahwa cairan (lendir) yang keluar dari liang vagina atau sekret adalah hal normal yang dialami setiap wanita setiap kali terangsang secara seksual,
namun tingkat kekentalan dan jumlah cairan vagina pada setiap orang berbeda-beda.
Vagina becek adalah sebuah respon organ intim wanita dalam mempersiapkan penetrasi penis, sehingga memudahkan aktivitas hubungan seksual dan menghindari terjadinya luka.
Pada umumnya, vagina becek saat berhubungan intim tidak memerlukan penanganan khusus. Namun jika kondisi ini membuat pasangan Anda tidak nyaman, maka Anda harus mencari tahu bagaimana cara mengatasi miss V agar tidak becek, dan apakah vagina becek disebabkan oleh penyakit? maka dibutuhkan pemeriksaan lebih mendetail untuk menentukan penyebabnya dengan pasti.
Apabila cairan vagina yang keluar tidak seperti seharusnya (seharusnya berwarna bening dan licin) dan keluarnya cairan berlebihan, berbau, gatal atau menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan, hal ini perlu diwaspadai karena dapat disebabkan oleh hal lain seperti adanya infeksi pada organ kewanitaan. Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab Vagina Becek :
- Rangsangan seksual.
- Ejakulasi G-Spot.
- Kehamilan.
- Masa subur.
- Keputihan.
- Penggunaan pil KB.
- Kadar hormon estrogen yang lebih tinggi.
- Celana dalam terlalu ketat dapat menyebabkan peningkatan suhu vagina dan merangsang produksi lendir vagina.
- Infeksi, biasanya disertai nyeri atau rasa gatal saat berhubungan seksual.
- Penyakit menular seksual.
Cara Merawat Miss V agar Tidak Becek:
1. Hindari penggunaan cairan pembersih vagina.
Cukup dengan membasuh vagina menggunakan air dingin (bukan air es) sebelum melakukan hubungan seksual. Hindari menggunakan sabun pembersih vagina karena dapat memengaruhi pH normal vagina.
Hindari menggunakan sabun yang mengandung antibakteri, dan sabun dari pewarna buatan, atau sabun yang menggunakan pewangi.
Pilih sabun yang tidak mengandung alkohol, pewangi, antibakteri, atau pewarna.
Juga tidak disarankan untuk membersihkan bagian dalam vagina, cukup usap sedikit saja bagian luarnya.
2. Hindari celana ketat
Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat, gunakan celana yang lebih longgar dan berbahan katun agar suhu di area vagina tetap terjaga. Gunakan celana dalam berbahan katun, katun adalah bahan yang ideal untuk pakaian dalam wanita, karena katun dapat menyerap kelembaban dan memungkinkan kulit untuk bernapas.
3.Mencukur bulu kemaluan
Pada dasarnya, bulu di kemaluan berguna untuk mengurangi gesekan langsung dari celana dalam ke area genital. Namun, rambut kemaluan juga bisa menahan tingkat kelembaban yang lebih lama pada area vagina, dan membuat bakteri berkembang yang kemudian memicu bau tidak sedap dan memicu terjadinya infeksi. Saat vagina becek disebabkan akibat keringat yang berlebihan, pakar kesehatan menyarankan untuk mencukur bulu di sekitar vagina.
4. Posisi bercinta yang tepat
Tentukanlah posisi yang baik di mana Anda berdua bisa merasakan ‘jepitan’ yang baik.
5. Hindari penggunaan Pantyliner
Pantyliner biasanya hanya digunakan saat hari-hair terakhir haid untuk menampung cairan namun tak sebanyak darah haid. Namun, saat vagina becek akibat cairan berlebih atau keringat, penggunaan pantyliner tidak disarankan. Pantyliner bisa menghambat sirkulasi udara dan membuat peningkatan suhu di area organ intim.
6. Penuhi asupan nutrisi tubuh
Menerapkan pola makan yang sehat adalah satu diantara cara untuk menjaga kesehatan vagina. Pastikanlah Anda mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan banyak minum air putih. Asupan yang baik untuk kesehatan vagina adalah yoghurt yang mengandung probiotik, teh hijau, extra vco dan buah cranberry.
7. Menunda foreplay
Vagina becek umum terjadi saat seorang wanita terangsang secara seksual. Cara mengatasi miss V agar tidak becek yang mudah adalah menunda melakukan foreplay. Sebaiknya penetrasi dilakukan sebelum wanita terangsang karena vagina belum mengeluarkan cairan pelumas.
8. Hindari Perilaku seks bebas, guna menjaga kesehatan dan kebersihan area kewanitaan.
Seks bebas tanpa menggunakan pengaman meningkatkan risiko Anda terkena penyakit menular seperti sifilis, kutil kelamin, herpes, HIV, gonorea dan chlamydia. Jangan lupa periksakan juga kondisi kesehatan vagina secara rutin, terlebih jika Anda sudah menjadi aktif secara seksual.
9. Periksa Kondisi Anda dan Suami Periksakan kondisi kesehatan vagina secara rutin, terlebih jika Anda sudah menjadi aktif secara seksual, dan juga sangat penting untuk memeriksa kan kondisi kesehatan yang berhubungan dengan organ intim suami, yang mungkin saja kondisi vagina becek disebabkan oleh penyakit yang ditularkan oleh suami.